KERINCI, JAMBI - Dugaan kecurangan Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD dapil 5 Kabupaten Kerinci akhir - akhir ini menjadi sorotan publik.
Berbagai indikasi kecurangan semakin hari semakin liar dikonsumsi masyarakat Kerinci. Uang Rp 1 Miliar pun mencuat dibalik meroketnya suara Bir Ali.
Baca juga:
Tony Rosyid : Siapa Calon Gubernur DKI 2024?
|
Terbukti ditemukan berkali - kali C Hasil (C plano, red) yang sudah dirubah menggunakan Tipe-x pada kolom suara Bir Ali dari Partai persatuan Pembangunan (PPP) nomor urut 01.
Dengan banyaknya C Hasil yang sudah di tipe - x, tidak sedikit saksi partai maupun saksi caleg mengklaim bahwa telah terjadi kecurangan yang diduga dilakukan penyelenggara dengan memanipulasi hasil pemilu agar suara Bir Ali meroket.
Baca juga:
Alex Wibisono: Gerindra dalam Turbulensi
|
Anehnya, PPK maupun Panwascam mengabaikan keberatan dari saksi dan mengambil keputusan secara sepihak tanpa persetujuan saksi. Rapat Pleno sempat ricuh dan nyaris terjadi baku hantam. Demi alasan keamanan, Rapat Pleno terpaksa dihentikan oleh panitia kala itu.
Dengan banyaknya C Hasil yang sudah di tipe - x, tidak sedikit saksi partai maupun saksi caleg mengklaim bahwa telah terjadi kecurangan yang diduga dilakukan penyelenggara dengan memanipulasi hasil pemilu agar suara Bir Ali meroket.
Salah satu yang merasa dirugikan adalah Ardi, caleg petahana dari partai Demokrat tersebut merasa dicurangi oleh penyelenggara, baik itu KPPS, PPK hingga Panwascam Gunung Raya.
Kepada awak media, Ardi mengatakan akan mengambil upaya langkah - langkah hukum, baik itu pidana maupun dugaan pelangaran administratif yang dilakukan penyelenggara Pemilu Kecamatan Gunung Raya.
"Besok aku mengirim laporan dan tembusanya kepada pihak terkait baik secara administrasi maupun pidana, sampai ke penegak hukum dan Bawaslu RI, " beber Ardi saat dikonfirmasi via pesan whatshapp, Jum'at malam (23/02/2024).
Ardi menegaskan, bahwa kecurangan rapat Pleno PPK Gunung Raya sudah sistimatis dan masif. Hal tersebut terlihat jelas dari struktur organisasi penyelenggara saling mempunyai hubungan kerabat satu sama lain.
"Mereka sudah tidak netral mereka berpihak kepada caleg lain.Plano Gunung Raya sudah sistimatis curang oleh pengawas dan panitia, struktur organisasi panitia dan pengawas gunung raya, anak istri, adik ipar panitia dan pengawas sementara orang tua tim caleg dan pejabat juga ada di dalam itu, boleh di telusuri, " ungkap Ardi menambahkan. (Sony)